Senin, 03 September 2012

 WINNIE THE POOH

 
 
Siapa yang tidak kenal dengan karakter beruang yang sangat menyukai madu? Tentu saja setiap orang mengenalnya. Ya, karakter Winnie-the-Pooh begitu mendunia di kalangan anak-anak hingga orang dewasa. Winnie-the-Pooh banyak dalam berbagai bentuk, mulai dari film, boneka, bahkan pernak pernik lainnya. Tapi tahukah Anda ternyata karakter beruang, Winnie-the-pooh diciptakan oleh penulis Alan Alexander Milne yang terinspirasi dari boneka anaknya?

Suatu ketika, A.A Milne bersama anaknya Christoper Rubin Milne pergi ke kebun binatang London. Di sana mereka melihat beruang yang diberi nama Winnipeg. Beruang ini merupakan beruang yang dibeli dari pemburu sebesar 20 dollar oleh seorang letnan dari Kanada, Harry Colebourn di Sungai Putih, Ontario, Kanada saat perang dunia pertama. Colebourn menamainya Winnipeg karena kota kediamannya di Winnipeg, Manitoba. Colebourn pun mendonasikan beruang tersebut ke kebun binatang London. Winnipeg merupakan beruang yang sangat atraktif sehingga banyak pengunjung yang menyukainya.

Christopher sangat menyukai Winnipeg oleh karena itu ia menamai boneka beruangnya "Winnie". Kemudian nama "Pooh" di dapat saat A.A Milne dan Christopher melihat angsa. Saat itu mereka sedang berjalan-jalan mengisi hari libur. Cerita Winnie-the-Pooh ditulis A. A Milne di rumahnya, Ashdown Forest, Sussex Timur, Inggris.

Bab pertama Winnie-the-Pooh mulai dipublikasikan pada tahun 1925 yang dikemas dalam bentuk cerita natal di London's Evening News. Satu tahun kemudian, cerita A.A Milne dengan karakter Winnie-the-Pooh beredar dalam bentuk buku "Winnie-The pooh" terbitan Methuen & Co. Ltd. Pada tahun 1928 terbit dalam judul "The House at Pooh Corner". Kemudian ada berapa puisi tentang Winnie-the-Pooh dalam buku cerita anak-anak yang berjudul "When We Were Very Young" dan "Now We Are Six". Keempat buku tersebut  terdapat gambar ilustrasi cerita yang digambar oleh E. H. Shepard.

Pada tahun 1930, lisensi karakter Winne-the-Pooh dipegang oleh Stephen Slesinger. Karakter Pooh pun berkembang menjadi industri lisensi yang moderen. Pooh bukan hanya dalam bentuk buku cerita saja melainkan dalam bentuk boneka, permainan, maupun puzzle. Kemudian pada tahun 1933, untuk pertama kalinya karakter Winney-the Pooh dan kawan-kawan tampil berwarna. Slesinger memberikan warna merah pada kaos Pooh. Selama 20 tahun, Slesinger memasarkan Pooh dan kawan-kawannya.

Setelah Slesinger meninggal usahanya dilanjutkan oleh sang instri, Shirley Slesinger Laswell. Barulah pada tahun 1961, lisensi Winnie-the-Pooh dipegang oleh Disney setelah Shirley menjual royaltinya ke Disney. Sejak tahun 1966 munculnya film Winnie-the-Pooh dan kawan-kawan yang diproduksi oleh Disney. Kini karakter Winnie-the-Pooh yang sangat menyukai madu makin mendunia dengan ragam cerita dan animasi yang sangat menarik. 
   
 
 
Sebuah hubungan persahabatan penting bagi Piglet. Dia memastikan keberadaan Pooh untuk membuatnya merasa aman dan tentram. Dia merasa bahwa Winnie De Pooh adalah seorang sosok yang sangat berharga bagi dia. Sebuah percakapan pendek yang.. yah.. cukup menyejukkan hati.
Sehubungan dengan kisah singkat tadi, pernahkah kita memastikan keberadaan teman disekitar kita? Bisa dikatakan antara ya dan tidak. Tapi sadarkah Anda, dengan kehadiran teman-teman yang setiap hari Anda jumpai baik di sekolah, kampus, kerja dan sebagainya, hampir tidak ada dari kita yang melakukan hal seperti Piglet tadi. Pernahkah ketika Anda sedang duduk dengan sahabat Anda, Anda tiba-tiba memegang tangannya dan memastikan dia ada disana? Hal yang sederhana dan saya berani menjamin tidak ada yang pernah melakukannya.
Why? Karena kita tahu akan kehadiran sahabat kita sedang ada bersama dengan kita sekarang ini. Kita merasa aman dan tidak takut kehilangan dia untuk sekarang ini,  sehingga kita mungkin tidak memikirkan jika suatu saat kita tidak bisa bersama dengan dia lagi seperti sekarang ini.
Namun, bagaimana jika seorang sahabat yang kita sayangi dan berharga bagi kita suatu saat nanti tidak akan bisa berada di sisi kita lagi? Pernahkah Anda memikirkannya? Katakanlah, jika sekarang Anda sedang duduk di bangku kuliah dan Anda memiliki seorang sahabat yang berharga bagi Anda, Anda mungkin tidak akan memikirkan bagaimana jika suatu saat saya sudah tidak bisa bertemu dengan orang ini setiap hari lagi? Akankah ada rasa yang hilang?
Anda mungkin belum berpikir sejauh itu, tapi coba pikirkanlah bagaimana perasaan ketika seseorang yang kita sayangi tidak berada disisi kita lagi. Tanpa terasa, waktu akan berlalu sangat cepat dan semuanya terjadi begitu saja. Memang benar, dimana ada pertemuan, disitu ada perpisahan. Begitu pula dengan sahabat kita baik di bangku SD, SMP, SMA hingga kuliah. Nikmatilah waktu yang Anda punya dengan teman-teman dan sahabat Anda yang sekarang berada disekitar Anda,. Selagi waktu itu masih diberikan kepada Anda. Dan jangan lupa, luangkanlah waktu untuk teman atau sahabat Anda yang sudah lama tidak berjumpa sesibuk apapun aktivitas Anda sekarang. Bisa jadi, teman Anda juga sedang merindukan kehadiran Anda dan Anda sedang “mengisi” kehidupan seseorang.. :)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar